TAUJIH YAUMUN MA'AL QUR'AN
Ust. Abdul Aziz Abdul Ra'uf
Alhamdulillah qt
bermajelis Al Quran, majelis yang sangat dimuliakan oleh Rasulullah.
Allah berikan
ketentraman jiwa, dinaungi maiaikat, dipenuhi rahmat, dan disebut-sebut Allah
dalam majelis-Nya. (HR. Muslim)
Semoga semakin
ikhlas dan menyerahkan diri kepada Allah. Apalagi malam, waja’alna naumakum
subata, tidak lantas membuat kita memilih segera tidur. Namun jika ada suatu
hal yang penting, untuk ilmu, kerja fi sabilillah, tidak makruh menunda tidur,
untuk bisa bangun QL.
Memahami seluk
beluk Al Quran dari Al fatihah sampai An Nas. Meski kenyataannya masih jauh.
Mungkin ada yang belum pahamnya
Semoga acara
malam ini dapat mengurangi kekurangpahamannya, sehingga Al Quran lebih
dirasakan familiarnya dalam diri kita, dari seluk belukny dan pesan-pesannya
sehingga harapannya kita bisa menegakkan Al Quran untuk umat ini.
Semakin AL Quran
sering dibaca, sering tidak dirasa sentuhannya. Misal Al Fatihah. Adakah yang
baca Al Fatihah terasa imannya lebih hidup? Saya sampai menulis Energi Al
Fatihah saking khawatirnya. Mungkin AL Fatihah tidak akan kita lupakan, tetapi
kita bisa saja kehilangan ruh dari surat ini. Maka inilah pentingnya
Misal beda ar
rohmanirrahim di basmalah dan setelah hamdalah. Karena tidak ada ayat yang sama
pesannya meski diulang sebanyak 31 kali. Terjemah boleh sama, tetapi
Semoga majelis
ini mengikis keawaman kita terhadap Al Quran.
Kalau al fatihah
sering dikeluhkan tidak ada ruhnya, padahal kitanya saja yang belum mampu
merasakan ruhnya. Semoga bisa lain waktu ada bahasan khusus dalam bentuk bedah
buku.
Namun pada malam
ini saya akan membahas surat Al Kautsar, surat terpendek. Apa yang harus kita
rasakan saat membaca surat AL Kautsar. Yang membuat umat kurang merasakan
pesan-pesannya, karena surat ini dianggap surat momentum, hanya dibaca saat
idul adha. Maka seolah surat ini kemudian tidak berlaku pada hari-hari yang
lain. Padahal seharusnya kapanpun kita bertemu surat ini, kita dapat merasakan
sedang diingatkan oleh Allah SWT.
Orang terlalu
fokus surat ini khusus ke Rasulullah dengan adanya “ka” yang ditujukan untuk
Rasul, bahwa beliau dianugerahi nikmat yang banyak. Sehingga kita merasa surat
ini hanya untuk beliau.
Maka, untuk
memahami al quran, ambillah pelajaran dari keumuman lafadznya, kondisi seluruh
manusia untuk beriman, bukan semata-mata diambil pelajaran dari kesan pesan
khusus yang ditujukan pada Rasulullah. Betapapun surat ini ditujukan Rasul,
kita pun harus merasa ikut dinasihati oleh Allah.
Karena dalam adab
tilawatil quran, ada adab yang mengatakan : dalam tadabbur harus ada perasaan
bahwa dirinya lah yang dimaksud ayat itu. Kalau tafsir jelas untuk Rasul.
Maka dibutuhkan
kajian untuk membuat kita bisa merasakan surat Al Kautsar ini. Caranya, harus
kita pahami surat-surat sejenisnya, seperti: Adh Dhuha (banyak “ka”nya), Al
Insyirah, yang kata gantinya ditujukan kepada Rasul, tetapi kita sebagai umat
beliau juga ikut merasakan. Garis besarnya, surat-surat ini adalah untuk
menghibur Rasulullah SAW di saat berjuang di jalan Allah. Surat tashliyatan lin
nabiyyin, surat yang diturunkan untuk menghibur Rasul melalui wahyu Allah.
Pertanyaannya, apakah sudah merasa terhibur dengan surat ini seperti Rasul.
Misal, lagi sedih jadi berkurang sedihnya; sedang tidak bersemangat, jadi
bersemangat. Aslinya harus terhibur dengan surat apapun, terlebih lagi surat
yang diturunkan untuk menghibur.
Surat ini
diturunkan di Makkah, dinamai Makkiyyah, tepatnya saat Rasulullah sedang tidur.
Kalau kita ingin mimpi berkualitas, misal mimpi baca quran atau tafsir, dan
jelang tidurnya dzikir. Seperti Rasul, tidur mendapat wahyu, bangun tidur
senyum-senyum. Beliau mengucapkan dengan baca basmalah dulu, lalu membaca ayat
pertama sampai selesai.
Selain mimpinya
baik diberi kemampuan menafsirkan mimpi, seperti Nabi Yusuf dan orang-orang
sholeh, karena pada dasarnya Allah yang mengajarkannya.
Misal seorang
datang ke syeikh, mimpi adzan artinya haji, orang lain mimpi adzan artinya mau
mencuri. Beda orang beda makna. Paling baik mimpinya adalah yang paling sholeh
ucapannya.
1.
Sesungguhnya
Kami berikan kepadamu Al Kautsar.
Ada yang menafsirkan al kautsar adalah telaga di surga; al quran; islam;
dst, namun semua itu bermuara ke satu makna = nikmat/kebaikan yang banyak (al
khoirun katsir)
Mengapa kita harus merasa diberi al kautsar?
Benarkah diri saya berhak merasakan al kautsar?
Harus terpahami dari korelasi surat-surat sebelum dan setelah al kautsar.
Misal dari Al Fil >> janganlah kita membenci syariat Islam maupun
ikon Islam seperti bencinya Abrahah yang akhirnya dihancurkan oleh Allah. Kalau
kita tidak termasuk pembenci maupun penghancur Islam, kita harus menjadi
pejuang Islam, tidak boleh netral. Urusan aqidah, harus jelas wala`nya, tidak
sekedar suka tetapi mendukung, beli atributnya.
Atau Al Lahab, pembenci Islam skala individu, jelang kematiannya, ia
terkena penyakit kulit ‘adasa yang cepat menular. Nama aslinya Abu Lahab =
Abdul Uzza`.
Saat Perang Badar, dia tidak ikut karena takut mati, akhirnya dia membayar
saja. Abu Jahal meninggal. Dan dapat kabar perang yang didanai itu gagal. Budak
yang memberi kabar itu digampar keras sampai kesakitan. Tuan si budak membalas
abu lahab, setelah itu abu lahab sakit sampai kena ‘adasa = badan tidak boleh
disentuh, mendekat, dan berbau sangat busuk. Begitu tahu, anak istri kabur
semua, lalu ia tewas karena ‘adasa.
Anak tidak mau mengurus jenazah namanya durhaka. Tetapi anaknya takut ketularan, jadi mereka membuat liang
lahat lalu bangkai ayahnya didorong pakai kayu sampai masuk liang lahat. Inilah
cara Allah menghinakan orang yang membenci Islam. Sebaliknya bagi yang
mencintai Islam dan memperjuangkannya, Allah akan memberinya nikmat yang
banyak.
Agar terasa lebih istimewa
Allah memberikan dengan memilih kata “A’tha” dibandingkan “Aata”, kami beri
kamu Rasul Al Quran. A`tha = pemberian yang dimiliki secara khusus (bagi
orang-orang yang memperjuangkan agama Allah; Ataina = pemberian yang tidak dimiliki,
atau bisa maupun tidak dimiliki. Contoh A’tha adalah yang diberikan kepada Nai
Sulaiman.
Ayat ini terdiri atas 10 huruf alif. Huruf ra adalah huruf keepuluh dari
huruf hijaiyah. Semua ayat diakhiri dengan huruf ra’. wanhar juga kesepuluh.
Mukjizat angka 10; Allah sebut-sebut angka 10. Itulah hebatnya Al Quran
yang datang dari Allah, tidak bisa ditiru.
2.
Ketika
manusia bisa menyelisihi semua pesan al maun. Al Kautsar ayat 2, bersyukurlah
dengan beramal sholeh seperti sholat dan berkurbanlah.
Meminjami hal kecil, sabar saja kalau tidak balik. Hati-hati menyakiti
orang yang dicintai Allah, yang selalu sholat shubuh berjamaah, membaca Al
Quran, karena mereka dilindungi Allah.
3.
Al
Abtar = yang keturunannya terputus, tetapi sejatinya orang yang paling abtar
adalah yang memusuhi Islam, Rasul, AL Quran, pejuang Islam.
Beginilah kajian
dari Surat Al Kautsar, semoga kita bisa merasakan pesan-pesannya.
TANYA JAWAB:
1.
Kaitan
dengan telaga Al Kautsar?
Memang ada ulama yang berpendapat demikian. Tetapi karena tidak disebutkan
secara khusus di Al Quran, ada peluang bagi ulama untuk menafsirkan sesuai
kajiannya.
2.
Hidup
harus kita pahami sebagai ujian. Allah pencipta langit dan bumi, maka berkuasa
pula terkait pemberian keturunan. Misal ada yang diberi laki saja, perempuan
saja, laki-perempuan, atau tidak diberi anak. Tidaklah kita diberi hal yang
tidak kita sukai sampai akhir hayat (permanen), Allah akan memberi surga.
“Barangsiapa yang rela diuji Allah jadi tunanetra, Allah akan beri surga.”
3.
Warisnya,
kembali ke surat An Nisa, tentang bagi pewaris kalalah (tidak punya siapa2
selain saudara).
4.
Bagaimana
menguatkan keyakinan, bahwa Allah selalu bersama kita, melihat dan menolong?
Tentu
semua butuh proses, bertahap, meski tergantung diri kita juga. Maka teruslah
beramal sholeh, menguatkan ilmu syarat Islam. Apa saja amalannya, in sya Allah
semuanya berpahala di sisi Allah.
Yang sudah
selesai 30 juz, minimal 3 jam, dibagi. Pagi khusus ziyadah, siang khusus
tilawah, malam khusus murajaah, masing-masing 1 jam. Jangan sampai tidak
ngapa-ngapain. Jangan juga sedikit-sedikit, karena tidak memberi efek.
TAUJIH BA’DA
SHUBUH
Ustadz Riyadhus Sholihin
Wafatnya Sa`ad
bin Mu’adz membuat arsy Allah bergetar.
Sa’id bin, setiap
cangkul yang digali selalu berbau harum. 70rb malaikat turun mengantarkan
jenazahnya Sa’ad yang malaikat itu tidak pernah turun sejak bumi diciptakan.
Itulah faedah qt
mengitimami setiap agenda kita bersama saudara qt.
Kehidupan Sa`ad
sangat berkualitas. Beliau tidak pernah meninggalkan majelis
APA RAHASIA
SA`AD?
1.
(Beliau)
tidak pernah merasa berjasa kepada Allah, tetapi merasa Allahlah yang berjasa
kepadanya.
Misal: kita harus
merasa kitalah yang butuh untuk hadir dalam majelis yang disukai Allah; butuh
untuk qiyamul lail, butuh untuk dakwah. Kita merasa Allahlah yang berjasa pada
kita; yang menggerakkan kita untuk qiyamul lail, untuk berdakwah. Maka in sya
Allah kita akan mendapati hidup qt berkualitas.
Yamunnu’a ‘alaika
an aslamu, walakinnallaha yamunnu’na
Kalau tidak bisa
membuat arsy berguncang, buatlah agar penduduk langit tersenyum dengan wafatnya
kita.
Umar pernah
bilang milih jadi kambing saja, tidak perlu dihisab. Tetapi qt jadi manusia,
teruslah merasa Allahlah yang berjasa dalam hidup qt.
2. Jadilah kita
manusia yang bisa mengalahkan hawa nafsu kita
Jadilah kita
manusia yang berkata, “Wama ubarri`u nafsi. Innannafsa la`ammarotum bissu`i
illa ma rohima robbi.”
Kisah Nabi Yusuf,
sebenarnya saat ada peluang untuk bermaksiat (ajakan Zulaikha), sebenarnya mau
juga, tetapi sikapnya yang akhirnya menolak, Qoola ma`adzallah, saya bersama
Allah, telah menunjukkan siapa Yusuf yang sebenarnya. Kemudian juga mengatakan,
saya bukan karena kuat, saya lebih baik dipenjara.
Inna wajadna
mata’ana ‘indah
Qoola laa tadriba
‘alaikumul yaum.
Ngantuk juga
kadang tersebab hawa nafsu.
Terjadilah
kebiasaan para ulama untuk menghukumi diri sendiri bila target amalan tidak
tercapai.
Misal: yang milih
tidur atau banyak bicara daripada tilawah, iqob sendiri ........
Yusuf disebut
muhsinin. Kualitas hidupnya menjadi orang yang ihsan, kebersihan jiwanya,
mengantarkan dia menjadi pejabat.
Wabasysyiril
mukhbitin. Di quran disebut 3x mukhbitin. Para mufassirin mengartikan mukhbitin
dengan orang yang taat, sudah tidak berpikir apapun risikonya demi ketaatan
kepada Allah.
Misal: hujan
deras tidak berangkat, berarti belum mukhbitin. Karena mukhbitin adalah memilih
yang lebih baik. Kalau dengan ketaatan membuat jadi miskin atau sakit, maka
saya akan taat kepada Allah.
Kabar gembira untuknya
adalah hal-hal yang berbau dengan kenikmatan surga.
Apa isinya surga?
Dimulai dengan
tinggi manusia = 60 hasta, kurleb 50 cm = 30 meter.
Burung terkecil
di surga adalah segedhe onta.
Pohon paling
kecil 70 tahun perjalanan.
Kemampuan inilah
yang membuat kehidupan semakin berkualitas.
3.At Taubah ayat
100. Muhajirin dan Anshor
Ali bin Hasan bin
Ali bin Abi Thalib = Zainal Abidin, saat penaklukan Persia, umat Islam mendapat
ghonimah yang belum pernah mendapat ghonimah sebesar itu.
3 putri Raja,
satunya diambil mantu Abu Bakar, satunya diambil mantu Ali bin Abi Thalib.
Puttranya adalah Zainal Abidin, sangat shalih.
Kisah Ummu
Waraqah, karena kualitas hidupnya, Rasul sangat menghormatinya dan sering
berkunjung ke rumahnya, menghargainya, dan memberinya muadzin. Sebelum ada
wanita muslimah lain, beliau adalah wanita terbaik anshor pada masa itu.
At Tahrim ayat 4,
beliaulah yang mengumpulkan ini ke Abu Bakar saat
Fokus ke ilmu dan
amal jama`i. Ummu Waraqah minta izin untuk Perang Badar, siapa tahu bisa
syahadah, bisa merawat yang terluka perang. Ummu Waraqah tipikal yang bisa
mengerjakan pekerjaan laki-laki.
Kata Rasul beliau
tetap saja di rumah karena nanti akan syahid di rumah sendiri.
Ummu Waraqah
punya budak sepasang, dijanjikan akan dibebaskan setelah meninggal, tetapi
mereka tidak sabar menunggu wafatnya. Akhirnya mereka membunuhnya dengan
dibekap.
Tiap pagi rumah
Ummu Waraqah selalu membaca Al Quran dan terdengar dari luar. Suatu hari Umar
lewat tidak mendengar bacaan quran Ummu Waraqah, ia pun memeriksa, ternyata
beliau telah syahadah dibekap. Dan budaknya telah kabur.
Jadi, kita kalau
berbuat baik kepada orang lain, serahkan kepada Allah. Karena bisa jadi air
susu dibalas air tuba.
0 comments:
Posting Komentar